Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 16:06:37【Tempat Makan】377 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(4)
Sebelumnya: Ekonomi TW
Selanjutnya: CORE: Jelang Natal, pasokan
Artikel Terkait
- 56 UMKM di Jakbar ikuti pelatihan komoditi makanan
- Unhas budidaya jamur tiram di Kampung Rimba
- Konsumsi domestik naik, laba Unilever tumbuh menjadi Rp3,33 triliun
- SPPG Polda Kalteng salurkan MBG pertama bagi 1.000 penerima manfaat
- Kesempatan edukasi bahan makanan dengan MBG Sekolah Luar Biasa Batam
- Juara di Jakarta, Daiki Hashimoto haus ukir prestasi di panggung akbar
- Ombudsman RI ungkap temuan pelaksanaan Program MBG di Ambon
- BGN sebut MBG jadi upaya pemerintah keluar dari middle
- KKP ungkap upaya atasi Cs
- Warga terdampak cuaca ekstrem di Kabupaten Bekasi capai 304 orang
Resep Populer
Rekomendasi

Mematri gerakan energi lestari dari sekolah berdikari

Kemendag catat nilai transaksi UMKM BISA Ekspor capai Rp1,8 triliun

Unhas budidaya jamur tiram di Kampung Rimba

Koalisi organisasi masyarakat minta pemerintah terapkan cukai MBDK

Akademisi dukung keberlanjutan MBG demi generasi emas Indonesia

Polda Kalteng perdana distribusikan 1000 paket MBG di Palangka Raya

Ombudsman RI ungkap temuan pelaksanaan Program MBG di Ambon

Pemkot Banjarmasin: Puluhan siswa alami mual sebelum MBG dibagikan